Nama : Aprian Pamungkas
Kelas : 1KA37
NPM : 11114458
TUGAS ILMU SOSIAL DASAR
A.
Pengertian
ilmu sosial dasar
Ilmu
Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya
yang diwujudkain oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan
pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi,
geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
B. Pengertian
pendidikan IPS
Pendidikan IPS adalah
seleksi dari struktur disiplin akademik ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan
dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk mewujudkan tujuan pendidikan
dalam kerangka pencapaian tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila
C. Perbedaan
ilmu sosial dasar dan pendidikan IPS
Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal,
sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran
(untuk sekolah lanjutan).
D.
Pengertian
masyarakat
Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti
hubungan persahabatan dengan yang lain.
E.
Pengertian
budaya
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
F.
Faktor
yang mempengaruhi bertambahnya penduduk
ada 3 yaitu:
-Kelahiran
(Fertilitas)
-Kematian (Mortalitas)
-Kematian (Mortalitas)
-Perpindahan
(Migrasi)
G. Rumus kematian
Tingkat kematian pasar
CDR = × K
dimana :
CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)
D
= (Death) Jumlah kematian pada tahun
tertentu
P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun
tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Tingkat kematian khusus
ASBR = Lx/Px
Di mana:
ASBR = angka kematian pada umur tertentu (Age Spesific Death Rate)
Lx = jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun
Px = jumlah penduduk umur tertentu
ASBR = angka kematian pada umur tertentu (Age Spesific Death Rate)
Lx = jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun
Px = jumlah penduduk umur tertentu
H.
Pengertian
migrasi
secara
umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi
diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara)
ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan
migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan
kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.Migrasi salah satu dari
tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen
lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu
wilayah.
I. Macam-macam
migrasi
Pertama , Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
1.
Imigrasi => Masuknya penduduk
ke suatu negara
2.
Emigrasi => Keluarnya penduduk
ke negara lain
3.
Remigrasi => Kembalinya
penduduk ke negara
Kedua , Migrasi Nasional dibagi
menjadi empat , yaitu :
1.
Urbanisasi => Dari Desa ke
Kota
2.
Transmigrasi => Dari Pulau ke
Pulau
3.
Ruralisasi => Dari Kota ke
Desa
4.
Evakuasi => Dari tempat yang
tidak aman ke tempat yang aman.
J. Proses migrasi.
-
Proses migrasi ia menetap di
suatu wilayah
-
Proses migrasi hanya sementara
diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
-
Hanya sekedar berlibur diwilayah
itu
K.
Akibat
dari migrasi
Berikut
ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
·
Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
·
Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
·
Pengaruh
Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
·
Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia.
L.
Struktur
Penduduk
Komposisi penduduk adalah dimana
suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan memiliki banyak penduduk
didalam satu Negara tersebut, dari banyaknya penduduk tersebut akan
dikelompokan berdasarkan kriteria tertentu.
Biasanya dalam pengelompokan itu
kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
dan tempat tinggal. Semua itu dikelompokkan agar tidak terjadi masalah-masalah
sepele yang timbul.
M. Jenis struktur penduduk terdiri dari
3, yaitu :
1.
Piramida
Penduduk Muda :
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang
berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk
ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya :
India, Brazil dan Indonesia.
2.
Piramida
Stationer :
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab
tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida
penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju
seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
3.
Piramida
Penduduk Tua :
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran
yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali. Apabila angka
kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk.
Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris,
Belgia dan Perancis.
N. Bentuk-Bentuk Piramida
Jenis-jenis piramida penduduk
dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda (ekspansive), piramida
penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua (konstruktif) :
·
Piramida
Penduduk Muda (Expansive).
Suatu
wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang
rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida
ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya
adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan India
·
Piramida
Penduduk Stasioner.
Suatu wilayah memiliki angka
kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah
negara-negara Eropa Barat.
·
Piramida
Penduduk Tua (Constructive).
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian
yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih
sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah
maju, misalnya Amerika Serikat.
O.
Rasio Ketergantungan.
Rasio Ketergantungan (Dependency
Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14
tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan
jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat
menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan
Tua :
·
Rasio
Ketergantungan Muda adalah
perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 –
64 tahun.
·
Rasio
Ketergantungan Tua
adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah
penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan (dependency
ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu
indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency
ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin
rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif
lagi.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar